Bupati Kumendong Buka Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten Minahasa

MINAHASA – Penjabat Bupati Minahasa, Dr. Jemmy Stani Kumendong, M.Si, membuka Pertemuan Penguatan Strategi Konvergensi Penanggulangan dan Pencegahan (Rembuk) Stunting Tingkat Kabupaten Minahasa Tahun 2024 yang bertempat di Ruang Sidang Kantor Bupati, Senin (25/3/2024).

Kegiatan Rembuk Stunting tingkat Kabupaten Minahasa tahun 2024, dirangkaikan dengan penandatanganan komitmen bersama percepatan penurunan stunting oleh Bupati Minahasa, Ketua TP-PKK, diikuti Asisten 1, Kasdim 1302 Minahasa serta mewakili Kementerian Agama Minahasa.

Dalam sambutannya, Bupati Kumendong menyatakan stunting merupakan masalah nasional karena menyangkut masa depan generasi muda.

“Bahkan persoalan stunting ini sudah ditetapkan menjadi isu prioritas nasional dalam RPJMN, dimana pada Tahun 2024 ini target penurunannya empat belas persen,” sebutnya.

Dirinya juga menegaskan bahwa, penggunaan dana desa tahun 2024 diprioritaskan pada upaya pencegahan stunting.

“Kepada Pemdes di Kabupaten Minahasa agar memprioritaskan penggunaan dana desa tahun 2024 untuk pencegahan stunting yang sebagaimana diamanatkan pemerintah pusat,” tegas Bupati Kumendong.

Disisi lain, Ia juga mengaku Pemkab Minahasa sangat peduli terhadap permasalahan ini.

“Kami sudah membentuk dan dilantik Tim Percepatan Penurunan Stunting, dengan demikian perlu adanya terobosan-terobsan baru dalam penurunan stunting,” jelasnya.

“Dengan digelarnya Rembuk Stunting ini diharapkan strategi yang tepat seperti penguatan pelayanan kesehatan dasar, program intervensi yang terintegrasi dapat diterapkan,” pungkas Bupati Kumendong.

Pada kesempaan ini turut dihadiri Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, Kasdim 1302 Minahasa, Kadis Kominfo, Kadis PMD, Kadis Sosial, Kadis Kelautan Perikanan, Kadis PPKB, Kadis P3A, Kadis Lingkungan Hidup, Kadis DukCapil juga diikuti oleh sejumlah camat se-Kabupaten Minahasa yang bertujuan untuk memberikan informasi bagi keputusan strategis Kabupaten Minahasa untuk memprioritaskan alokasi sumber daya yang dikelola bagi peningkatan cakupan layanan pada intervensi gizi prioritas, memprioritaskan upaya perbaikan manajemen layanan bagi peningkatan akses rumah tangga 1.000 HPK secara simultan terhadap intervensi gisi prioritas serta meningkatkan efektivitas sistem manajemen data untuk menunjang keputusan alokasi program dan lokasi fokus.

(Stefri)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *