Cetak Generasi Emas 2045, Minahasa Perkuat Peran Keluarga dan Gizi Lokal untuk Hapus Stunting

Minahasa– Pemerintah Kabupaten Minahasa bersama Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) mempercepat penanganan stunting dengan menjadikan keluarga sebagai kunci utama dan mengoptimalkan potensi gizi dari sumber daya lokal. Upaya ini ditegaskan dalam Workshop Percepatan Penanganan Stunting di Balai Desa Tonsealama, Tondano Utara, Rabu (15/10/2025).

​Sekretaris Daerah (Sekda) Minahasa, Dr. Lynda D. Watania, MM, MSi, menegaskan bahwa stunting adalah isu kritis yang menentukan masa depan bangsa.

​“Stunting bukan hanya tentang kondisi fisik anak yang pendek, tetapi juga berkaitan erat dengan kemampuan kognitif, produktivitas, dan kualitas sumber daya manusia di masa depan. Untuk mencapai Indonesia Emas 2045, kita harus menyiapkan generasi potensial, dan ini butuh kerja kolaboratif,” tegas Sekda Lynda.

​Ia menyoroti peran sentral Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) hingga tingkat desa/kelurahan, di mana Ibu-ibu PKK memiliki kedekatan unik untuk menggerakkan masyarakat.

​Ketua TP PKK Minahasa, Martina Watok Dondokambey-Lengkong, menjabarkan tiga tugas konkret PKK di lapangan:

Pengawasan Gizi Dini dan Kesehatan Ibu: Memastikan setiap ibu hamil menjalani minimal enam kali pemeriksaan, termasuk dua kali pemeriksaan USG oleh dokter. Ia juga menekankan pentingnya ibu membaca Kartu Menuju Sehat (KMS) serta 

mewaspadai sinyal bahaya jika garis pertumbuhan mendatar atau menurun.

​PKK didorong untuk menyosialisasikan secara masif pentingnya asupan protein hewani (telur, ikan, ayam, dan daging) untuk anak di atas enam bulan. Ini sekaligus menjadi upaya untuk melawan mitos-mitos gizi yang salah di masyarakat.

Untuk memastikan ketersediaan gizi yang terjangkau, PKK melalui Pokja 3 digerakkan untuk menggalakkan pemanfaatan pekarangan untuk ternak ayam dan kolam lele. “Ini adalah solusi gizi yang bisa didapatkan langsung dari halaman rumah kita,” ujarnya.

​Dalam sambutan yang dibacakan oleh Plt. Camat Tondano Utara, Drs. Lexie S.J. Korengkeng, M.T., Bupati Minahasa Robby Dondokambey, S.Si., M.AP., menyampaikan komitmen Pemkab untuk menjadikan Minahasa bebas stunting pada tahun 2045 melalui intervensi gizi spesifik dan sensitif. 

Bupati mengajak masyarakat mendukung

penuh program pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), menegaskan bahwa penanganan stunting adalah tanggung jawab moral dan sosial bersama untuk masa depan anak-anak Minahasa.

(Cipi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *