MINAHASA – Ditengah perjuangan mereka memberikan pendidikan terbaik bagi generasi mendatang, ribuan aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Minahasa, khususnya guru SD dan SMP, kini terpaksa menahan kekecewaan. Mereka masih menunggu pembayaran gaji ke-13 serta Tunjangan Profesi Guru (TPG) untuk tahun 2024—sebuah hak yang seharusnya menjadi bentuk penghargaan atas dukungan dan pengabdian mereka.
Deitje Mamuaya, seorang guru yang merasakan dampak langsung dari keterlambatan ini, menggambarkan situasi tersebut dengan penuh emosi, “Kami sudah bekerja keras dan memberikan yang terbaik untuk anak-anak, namun hingga kini gaji ke-13 kami belum juga cair. Seperti apa kami dihargai?” Kekecewaan yang dirasakan Deitje merefleksikan suara ratusan rekannya yang berharap pemerintah tidak melupakan jasa dan pengorbanan mereka.
Menanggapi keluhan ini, Bupati Minahasa, Robby Dondokambey, berkomitmen untuk mengumpulkan pihak-pihak terkait guna segera menyelesaikan masalah tersebut. “Kami akan berusaha mencari solusi dan memastikan hak-hak para guru terpenuhi,” tegasnya.
Situasi ini menggugah perhatian masyarakat dan menjadi pengingat bahwa penghargaan atas kerja keras para pendidik sangatlah penting. Kini, semua mata tertuju pada pemerintah daerah untuk segera mengambil tindakan nyata dan merespons harapan para guru di Minahasa.
(Cipi)