.
TONDANO, Minahasa – Kabupaten Minahasa merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-597 pada Rabu, 5 November 2025, dengan Rapat Paripurna Istimewa DPRD yang didahului oleh upacara adat sakral di Wale ne Tou Tondano. Perayaan tahun ini difokuskan pada makna dan kesederhanaan, sesuai arahan pemerintah daerah.
Acara dimulai dengan pagelaran Upacara Ritual Sembilan Pakasaan yang merepresentasikan sembilan wilayah adat di Minahasa. Rangkaian ritual ini diwarnai dengan atraksi budaya yang meriah:
Upacara ritual minum saguer (minuman lokal) diikuti dengan penyerahan tongkat kepemimpinan budaya kepada Bupati Minahasa, Dr. Robby Dodokambey, S.Si., M.AP.,
sebagai simbol tanggung jawab pelestarian adat. Upacara diakhiri dengan sesi foto bersama Bupati dan perwakilan Sembilan Pakasaan, sebelum memasuki sesi Rapat Paripurna.
Rapat Paripurna DPRD Minahasa dibuka secara resmi oleh Ketua DPRD, Drs. Robby Longkutoy, M.M., yang bertindak sebagai tuan rumah acara.
Ketua DPRD: Longkutoy menyampaikan selamat Hari Jadi ke-597 dan menekankan pentingnya filosofi Mapalus (gotong royong) dalam pembangunan. Ia juga mengapresiasi suksesnya rangkaian pra-HUT, termasuk Bakti Sosial dan pemilihan Wulan dan Waraney Minahasa 2025 sebagai duta daerah.
Kutipan Kunci: “Semangat Mapalus dan kerja dengan baik harus menjaga persatuan dan berinovasi agar Minahasa sejahtera… Torang samua ciptaan Tuhan, Torang Samua Basudara.”
Bupati Dr. Robby Dodokambey menyampaikan sambutan yang menyoroti capaian pembangunan dan kekayaan sumber daya Minahasa.
Bupati mengapresiasi peningkatan pembangunan dan kolaborasi antar elemen masyarakat, yang berbuah penurunan angka kemiskinan hingga level 6 persen.
Ia menegaskan bahwa Minahasa bukan hanya kaya budaya, tetapi juga unggul dalam sumber daya manusia. Ia mengajak masyarakat untuk bersiap menghadapi tantangan ekonomi global dan menjadikan hari jadi ini momentum untuk memperkuat Maesa-esaan (persatuan).
Sambutan Gubernur Sulawesi Utara, yang dibacakan oleh Sekretaris Provinsi, menempatkan HUT ke-597 sebagai momen refleksi.
Gubernur menyebut Minahasa memiliki banyak kisah dan mendekati enam abad sejarah, menjadikannya daerah yang kaya makna. Ia menekankan bahwa Danau tersebut harus ditata dan dikembangkan bukan hanya sebagai sumber kesejukan, tetapi sebagai destinasi wisata utama yang menjadi kebanggaan Sulawesi Utara.
Diharapkan kolaborasi antara Kabupaten dan Provinsi akan melahirkan perekonomian yang bertumbuh bagi masyarakat, UMKM berkembang, dan nama Minahasa menjadi harum.
Acara HUT ini menunjukkan sinergi yang kuat dari berbagai pihak. Para tamu yang hadir mencakup: Wakil Bupati Minahasa Vanda Sarundajang, S.S., Wakil Wali Kota Tomohon Sendy Rumayar, Sekda Minahasa, dan Jajaran Pemkab Minahasa.
Mewakili Gubernur Sulut, Mewakili BIN Sulut, Kapolda Sulut, Kapolres Minahasa, Dandim Minahasa, dan Anggota DPRD Minahasa. Rektor Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Rektor IPDN, Rektor Unima, mantan Bupati/Wakil Bupati Minahasa, Tokoh Agama/Masyarakat, FKUB, ASN, Insan Pers, dan seluruh Hukum Tua/Lurah se-Minahasa.
Penampilan heroik Cakalele Kawasaran, Tari Maengket, Tarian Kure, Musik Bambu, dan Kolintang.
Kehadiran yang luas ini menegaskan komitmen kolektif untuk menjadikan Minahasa sebagai “Daerah Pariwisata Maju dan Sejahtera.”
(Cipi)






