MIRIS! Warga Papakelan Rela Ngutang Semen Demi Tanggul, Selesai Dibangun Malah Diprotes Keras Lurah

MInahasa, Semangat gotong royong yang mengharukan dari warga Kelurahan Papakelan, Tondano Timur, Sebtember Minggu 28/9/2025

demi peningkatan fasilitas umum berujung pada kekecewaan dan kemarahan publik. Setelah berkorban tenaga, uang, bahkan berutang semen agar pembangunan tanggul selesai tepat waktu, inisiatif murni masyarakat ini justru diprotes keras oleh Lurah Papakelan.

​Warga mengambil inisiatif mandiri untuk membangun tanggul penyangga jalan masyarakat. Tanggul ini dibangun di luar proyek utama paving jalan yang dianggarkan sekitar Rp. 2,91.975.184. Uang yang terkumpul dari swadaya tidaklah banyak, hanya cukup membayar sebagian material.

​Meskipun keterbatasan dana, warga tidak menyerah. Antusiasme dalam gotong royong membuat tanggul bisa diselesaikan. Bahkan, untuk menutup kekurangan material, masyarakat terpaksa meminjam (ngutang) semen agar pembangunan tanggul bisa rampung total hari itu. Ini adalah bukti pengorbanan kolektif demi jalan yang layak dan aman.

​Namun, alih-alih mendapat apresiasi dan dukungan, pengorbanan ini disambut dingin. Setelah tanggul selesai berdiri, Lurah Papakelan tetap melancarkan komplain dan mempersoalkan pembangunan tersebut.

​Tindakan Lurah ini memicu reaksi keras dari masyarakat dan tokoh setempat. Seorang Hamba Tuhan dari GPDI SIPITER Papakelan membenarkan adanya komplain tersebut dan menyampaikan bahwa tindakan Lurah itu tidak memuaskan.

​”Masyarakat sangat kecewa. Beberapa Tokoh Masyarakat tidak menerima komplain atas tanggul ini,” ujar sumber tersebut. Kritik keras muncul karena masyarakat merasa telah bekerja keras demi kepentingan bersama, sementara Pemerintah Kelurahan yang seharusnya memberi dukungan dan sumbangan justru bertindak sebagai penghalang.

​Insiden ini menyorot ironi di mana semangat swadaya masyarakat nilai luhur bangsa dihadang oleh birokrasi di tingkat pemerintahan terkecil, menimbulkan pertanyaan besar mengenai dukungan Pemerintah terhadap pembangunan yang berasal dari inisiatif rakyat.

(Cipi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *