Minahasa Selatan– Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) Universitas Negeri Manado (UNIMA) menunjukkan komitmen akademik yang kuat dalam menjalankan pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang fokus pada pemberdayaan kader di tingkat desa.
Kegiatan PkM ini dilaksanakan di Desa Motoling, Kecamatan Motoling, Kabupaten Minahasa Selatan, dengan agenda utama berupa Psikoedukasi yang ditujukan secara spesifik kepada kader Posyandu dan kader Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).
Inisiatif ini disusun sebagai wujud nyata penerapan ilmu psikologi FIPP UNIMA secara langsung untuk menjawab permasalahan sosial yang dihadapi masyarakat lokal. Kedua kelompok kader tersebut, Posyandu dan PPA, diidentifikasi sebagai ujung tombak dalam pelayanan kesehatan dan kesejahteraan sosial di Desa Motoling. Jumat 14/11/2025.
Kegiatan ini melibatkan partisipasi aktif dari Para Kader Posyandu dan PPA, perangkat desa, serta Hukum Tua Desa Motoling. Sejumlah mahasiswa dari Program Studi Psikologi UNIMA turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Sinta Kaunang S.Psi., M.C.Si, Koordinator Program Studi Psikologi UNIMA, menjelaskan bahwa tujuan inti dari Psikoedukasi ini adalah agar para kader memiliki
”Tujuan utama kegiatan ini adalah agar para kader memiliki pengetahuan dan keterampilan psikologis yang memadai, yang dapat mendukung efektivitas mereka dalam memberikan layanan kepada masyarakat desa,” ujar Kaunang,
Edukasi yang diberikan mencakup aspek psikologis peserta layanan di Posyandu, mulai dari fase ibu hamil, balita, remaja, hingga lansia. Harapannya, penguatan ini dapat memperkuat posisi kader sebagai agen perubahan sosial yang mampu mempromosikan gaya hidup sehat, aman, dan sejahtera di komunitas mereka.
Aksi nyata dari kegiatan pengabdian ini telah menghasilkan luaran signifikan, yaitu: Terbentuknya modul pelatihan berbasis psikologis yang dirancang untuk dapat digunakan secara berkelanjutan di Desa Motoling.
Dikeluarkannya rekomendasi tindak lanjut program pemberdayaan kader di wilayah tersebut. Kaunang menutup pernyataannya dengan harapan bahwa dampak dari psikoedukasi ini dapat meningkatkan awareness terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan psikologis para masyarakat yang ada di Desa Motoling, dan meluas ke desa-desa lain di Kecamatan Motoling.
(Cipi)






